Abstrak berbeda dengan ringkasan. Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi untuk mencerna secara singkat isi jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan untuk menjadi penjelas tanpa mengacu pada jurnal.
Bagian abstrak harus menyajikan sekitar 250 kata yang merangkum tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan. Jangan gunakan singkatan atau kutipan dalam abstrak. Pada abstrak harus dapat berdiri sendiri tanpa catatan kaki. Abstrak ini biasanya ditulis terakhir. Cara mudah untuk menulis abstrak adalah mengutip poin yang paling penting di setiap bagian jurnal. Kemudian menggunakan poin-poin untuk menyusun sebuah deskripsi singkat tentang studi Anda.
http://edukasi.kompas.com/read/2012/02/09/10353179/Panduan.Menulis.Jurnal.Ilmiah
S.I Unit Entry Kendaraan Workshop di PT.Intan PIK
1212510141 - Aji Rusmayadi
Sabtu, 22 September 2012
Selasa, 18 September 2012
Abtraksi S.I Unit Entry kendaraan di PT.Intan PIK
Abstraksi S.I Unit Entry kendaraan di PT.Intan PIK
Kendaraan yang masuk ke area workshop tidak semuanya melakukan Service. Terkadang pemilik kendaraan hanya melakukan konsultasi dengan Service Advisor(Penerima Service). Hal ini menjadikan kendaraan yang masuk ke workshop tidak jelas. Pada data awal menunjukan kendaraan yang masuk workshop sekitar 36 kendaraan. Sedangkan kendaraan yang masuk di mesin antrian sekitar 30. Terdapat selisih yang terbalik diantara keduanya. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara menghitung selisih antara mesin antrian dengan jumlah kendaraan yang masuk ke workshop.Dan data di simpan di sebuah aplikasi bisa berbentuk visual basic maupun web berbasis blog.
Pengumpulan data ini dilakukan untuk mengetahui jumlah kendaraan yang masuk melakukan Service. Yang hasilnya bisa di kembangkan untuk mengelompokan jumlah kendaraan yang melakukan service appointmen (booking)dan non appointmen. juga untuk mengurangi jumlah kendaraan yang masuk workshop tanpa surat perintah kerja. Yang bisa mengakibatkan kerugian di workshop cabang tersebut. Yang pada akhirnya pengumpulan data ini bisa di jadikan acuan bagi kepala bengkel dan kepala cabang untuk melakukan pembenahan di sistem penerimaan service.
dan bisa melakukan promosi agar unit entry bisa naik dan meningkatkan hasil profit yang di peroleh workshop tersebut.
Kendaraan yang masuk ke area workshop tidak semuanya melakukan Service. Terkadang pemilik kendaraan hanya melakukan konsultasi dengan Service Advisor(Penerima Service). Hal ini menjadikan kendaraan yang masuk ke workshop tidak jelas. Pada data awal menunjukan kendaraan yang masuk workshop sekitar 36 kendaraan. Sedangkan kendaraan yang masuk di mesin antrian sekitar 30. Terdapat selisih yang terbalik diantara keduanya. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara menghitung selisih antara mesin antrian dengan jumlah kendaraan yang masuk ke workshop.Dan data di simpan di sebuah aplikasi bisa berbentuk visual basic maupun web berbasis blog.
Pengumpulan data ini dilakukan untuk mengetahui jumlah kendaraan yang masuk melakukan Service. Yang hasilnya bisa di kembangkan untuk mengelompokan jumlah kendaraan yang melakukan service appointmen (booking)dan non appointmen. juga untuk mengurangi jumlah kendaraan yang masuk workshop tanpa surat perintah kerja. Yang bisa mengakibatkan kerugian di workshop cabang tersebut. Yang pada akhirnya pengumpulan data ini bisa di jadikan acuan bagi kepala bengkel dan kepala cabang untuk melakukan pembenahan di sistem penerimaan service.
dan bisa melakukan promosi agar unit entry bisa naik dan meningkatkan hasil profit yang di peroleh workshop tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)